Mengenal konsep dasar jaringan wireles atau nirkabel
Assalamualaikum wr.wb.
pada kesempatak kali ini saya akan membahas mengenai pengertian serta konsep dasar jaringan wireles atau nirkabel.
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
Jaringan wireless atau jaringan nirkabel adalah sekumpulan komputer / client / host yang saling terhubung antara satu dengan yang lainnya dengan menggunakan media transmisi tanpa kabel seperti gelombang radio, gelombang mikro, atau cahaya infrared.
LATAR BELAKANG
Memahami dasar jaringan wireles
MAKSUD DAN TUJUAN
Paham dasar jaringan wireles atau nirkabel
ISI PEMBAHASAN
Baik, itulah jaringan wireless, sebuah jaringan tanpa kabel, lalu
bagaimana sebaiknya implementasinya? sama halnya dengan jaringan
berkabel pada umumnya, baiknya kita mengetahui hal-hal apa saja yang
perlu kita ketahui agar implementasi jaringan wireless ini optimal,
pasalnya sering kali terdapat beberapa masalah sehingga menyebabkan
transmisi jaringan tidak optimal. Berikut kita kaji sebagian kecil
mengenai hal-hal yang akan mempengaruhi kualitas jaringan wireless.
Jaringan wireless atau wireless networking merupakan suatu jaringan
komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai media penghubung.
jaringan wireless ini tidak perlu kabel untuk menghubungkan dua komputer
atau lebih.
Konsep Dasar Radio
Telah disinggung di atas bahwa jaringan wireless menggunakan
gelombang radio untuk menggantikan fungsi kabel. Untuk memahami wireless
networking, anda harus sedikit memahami beberapa terminologi dan konsep
tentang gelombang radio.
Konsep penting yang harus anda pahami adalah:
Konsep penting yang harus anda pahami adalah:
Gelombang dan Frekuensi Radio
Gelombang
radio adalah gelombang elektromagnetik yang terkirim melalui udara.
Gelombang radio dikirim oleh alat yang disebut radio transmitter. Kita
tidak dapat melihat atau mendengar gelombang ini, namun suatu alat yang
dinamakan radio receiver bisa menangkap gelombang ini dan merubahnya
menjadi suara, gambar atau data.
Pada wireless network, gelombang radio ini yang membawa informasi
untuk diubah oleh radio receiver menjadi paket data sehingga bisa
diproses oleh komputer.
Gelombang radio bersifat cyclic, yang artinya gelombang berulang dalam jangka waktu tertentu. Banyaknya perulangan gelombang dalam 1 detik dinamakan dengan frekuensi. Frekuensi gelombang diukur dengan satuah Hertz (Hz). 1 Hz berarti terdapat 1 gelombang penuh dalam 1 detik.
Sebagai ilustrasi gelombang dan radio, bisa anda lihat pada gambar dibawah :
Gelombang radio bersifat cyclic, yang artinya gelombang berulang dalam jangka waktu tertentu. Banyaknya perulangan gelombang dalam 1 detik dinamakan dengan frekuensi. Frekuensi gelombang diukur dengan satuah Hertz (Hz). 1 Hz berarti terdapat 1 gelombang penuh dalam 1 detik.
Sebagai ilustrasi gelombang dan radio, bisa anda lihat pada gambar dibawah :
Banyak data yang bisa terkirim melalui suatu gelombang radio,
dipengaruhi oleh frekuensi gelombang tersebut. Semakin tinggi frekuensi
gelombang, semakin banyak cycle gelombang yang terbentuk dan semakin
banyak juga data yang bisa terkirim dalam satu detiknya.
Panjang Gelombang Radio
Gelombang radio bergerak dengan kecepatan cahaya, sekitar 200.000
km/detik. Kecepatan berhubungan dengan jarak, dalam menentukan panjang
satu cycle gelombang kita mesti berpatokan pada kecepatan cahaya ini.
Sebagai contoh, gelombang radio dengan frekuensi 1 Hz akan memiliki panjang gelombang sebesar 200.000 km. Sebab dalam 1 detik gelombang mesti sudah menempuh jarak sejauh 200.000 km. Apabila kita naikkan frekuensi menjadi 2 Hz, maka panjang gelombang menjadi 100.000 km.
Semakin tinggi frekuensi gelombang, maka semakin pendek panjang gelombang. Untuk jaringan wireless yang beroperasi pada frekuensi 2,4 Ghz, panjang gelombangnya adalah sekitar 5cm.
Panjang gelombang radio akan mempengaruhi pada antena yang digunakan untuk menangkap sinyal. Semakin pendek panjang gelombang radio, semakin kecil ukuran antena yang dibutuhkan. Inilah sebabnya anda membutuhkan antenna yang cukup besar untuk menangkap frekuensi radio AM dibanding antena smartphone anda yang mungkin anda sendiri tidak tahu dimana letaknya karena ukurannya yang kecil.
Sebagai contoh, gelombang radio dengan frekuensi 1 Hz akan memiliki panjang gelombang sebesar 200.000 km. Sebab dalam 1 detik gelombang mesti sudah menempuh jarak sejauh 200.000 km. Apabila kita naikkan frekuensi menjadi 2 Hz, maka panjang gelombang menjadi 100.000 km.
Semakin tinggi frekuensi gelombang, maka semakin pendek panjang gelombang. Untuk jaringan wireless yang beroperasi pada frekuensi 2,4 Ghz, panjang gelombangnya adalah sekitar 5cm.
Panjang gelombang radio akan mempengaruhi pada antena yang digunakan untuk menangkap sinyal. Semakin pendek panjang gelombang radio, semakin kecil ukuran antena yang dibutuhkan. Inilah sebabnya anda membutuhkan antenna yang cukup besar untuk menangkap frekuensi radio AM dibanding antena smartphone anda yang mungkin anda sendiri tidak tahu dimana letaknya karena ukurannya yang kecil.
Spektrum
Spektrum adala range frekuensi dimana radio diperbolehkan untuk
beroperasi. Setiap negara memiliki badan khusus untuk mengatur regulasi
penggunaan spektrum radio. Di Indonesia badan yang mengurus hal ini
adalah Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio.
Protokol Wireless IEEE 802.11
Jaringan wireless menggunakan protokol standar yang digunakan untuk
berkomunikasi. Protokol tersebut adalah IEEE 802.11 yang menggunakan
teknik networking yang hampir sama dengan standar Ethernet.
IEEE 802.11 memiliki 2 layer tambahan pada 7 layer model IEEE. Layer tersebut adalah physical layer dan Media Access Control(MAC) Layer. Sehingga TCP/IP bekerja pada layer yang lebih tinggi pada 802.11. Ini berakibat TCP/IP berjalan baik-baik saja pada model ini.
IEEE 802.11 memiliki varian-varian sebagai berikut :
IEEE 802.11 memiliki 2 layer tambahan pada 7 layer model IEEE. Layer tersebut adalah physical layer dan Media Access Control(MAC) Layer. Sehingga TCP/IP bekerja pada layer yang lebih tinggi pada 802.11. Ini berakibat TCP/IP berjalan baik-baik saja pada model ini.
IEEE 802.11 memiliki varian-varian sebagai berikut :
- 802.11a: Support sampai 54 Mbps, berjalan pada frekuensi 5,4 Ghz, jarak jangkauan 46m
- 802.11b: Support kecepatan sampai 11 Mbps, berjalan di frekuensi 2,4 Ghz, jarak jangkauan 91m
- 802.11g: Support kecepatan sampai 54 Mbps, berjalan di frekuensi 2,4 Ghz, jarak jangkauan 91m
- 802.11n: Support kecepatans sampai 600 Mbps, berjalan di frekuensi 2,4 Ghz, jarak jangkauan 70m
Jarak Jangkauan Wireless Devices yang Menggunakan Standar 802.11
Telah disebutkan sebelumnya jarak jangkauan normal(range) berbagai
varian standar 802.11. Namun range yang diklaim untuk masing-masing
standar aktualnya bervariasi tergantung banyak faktor. Obstacle seperti
dinding, cuaca, microwave dan lain sebagainya bisa menurunkan
efektifitas range jangkauan sebuah wireless adapter.
Semakin jauh jarak, maka efektifitas koneksi wireless network semakin berkurang
Semakin jauh jarak, maka efektifitas koneksi wireless network semakin berkurang
Wireless Network Adapter
Setiap komputer yang akan terhubung pada jaringan wireless harus
dipasang wireless network adapter. Wireless Network Adapter memiliki
fungsi yang sama seperti Network Interface Card(NIC) yang digunakan
untuk koneksi ethernet.
Untuk notebook biasanya wireless network adapter sudah terpasang built-in. Jadi anda tidak perlu memasang adapter. Namun pada desktop komputer wireless network adapter harus dipasang terpisah. Pemasangan bisa menggunakan Wireless PCI Card atau Wireless USB Adapter.
Untuk notebook biasanya wireless network adapter sudah terpasang built-in. Jadi anda tidak perlu memasang adapter. Namun pada desktop komputer wireless network adapter harus dipasang terpisah. Pemasangan bisa menggunakan Wireless PCI Card atau Wireless USB Adapter.
Wireless Access Point
Untuk membuat wireless network yang terdiri dari komputer-komputer
yang telah terpasang wireless network adapter, kita tidak membutuhkan
hub atau switch. Kita tinggal menempatkan komputer-komputer tersebut
dengan jarak tidak lebih dari 90m. Lalu setting wireless network, maka
komputer akan langsung terhubung.
Namun apabila anda sudah memiliki jaringan kabel, dan ingin menghubungkan jaringan kabel ini dengan jaringan wireless maka anda membutuhkan alat yang bernama wireless access point(WAP). Sering disebut dengan access point(AP) saja.
Access Point biasanya dilengkapi dengan antena dan port RJ 45. Anda bisa menghubungkan jaringan kabel dan wireless anda dengan sebuah AP. Caranya dengan menarik kabel jaringan dari switch ke port RJ 45 yang ada pada AP.
Namun apabila anda sudah memiliki jaringan kabel, dan ingin menghubungkan jaringan kabel ini dengan jaringan wireless maka anda membutuhkan alat yang bernama wireless access point(WAP). Sering disebut dengan access point(AP) saja.
Access Point biasanya dilengkapi dengan antena dan port RJ 45. Anda bisa menghubungkan jaringan kabel dan wireless anda dengan sebuah AP. Caranya dengan menarik kabel jaringan dari switch ke port RJ 45 yang ada pada AP.
SSID
Ketika anda melakukan kofigurasi AP, anda harus menentukan suatu
SSID. AP dan semua komputer yang terhubung pada AP dengan SSID ini
dikatakan berada dalam Basic Service Set(BSS) yang sama. Jadi BSS
diidentifikasi dengan sebuah SSID.
Kemampuan Roaming
Untuk jaringan wireless yang agak besar, kadangkala kita membutuhkan 2 unit AP atau lebih. Masing-masing AP memiliki daerah coverage tertentu. Suatu wireless client bisa berpindah dari daerah coverage AP tertentu ke area lainnya dengan tetap terhubung dengan network. Hal ini disebut dengan roaming.
KESIMPULAN
jaringan wireles dapat mempermudah kita dalam melakukan komunikasi jarak jauh ataupun dalam hal pengiriman data.
referensi
No comments:
Post a Comment